Powered By Blogger

Jumat, 14 Juni 2013

BK komprehensif



Bimbingan dan Konseling Komprehensif
A.    Pengertian Bimbingan dan Konseling Komprehensif
Uman Suherman (2011) Bimbingan dan konseling komprehensif disusun untuk merefleksikan pendekatan yang menyeluruh bagi dasar penyusunan program, pelaksanaan program, system manajemen dan system pertanggungjawabannya. Selain itu, program bimbingan dan konseling sekolah dirancang untuk menjamin bahwa setiap siswa memiliki hak yang sama untuk memperoleh manfaat program itu.
Sehubungan dengan sifat program bimbingan dan konseling komprehensif, ada tiga hal mendasar yang perlu diperhatikan dalam penyusunan program bimbingan dan konseling di sekolah yaitu:
1.      Ruang lingkup yang menyeluruh artinya tidak hanya berfokus pada peserta didik sebagai pribadi saja melainkan seluruh aspek kehidupan siswa sejak usia dini sampai dengan peserta didik berusia remaja (SMA/SMK).
2.      Dirancang sebagai pencegahan artinya bahwa konselor berkewajiban membantu peserta didik agar memiliki sikap proaktif dalam menghadapi berbagai persoalan
3.      Pengembangan potensi siswa artinya program BK tidak hanya untuk pencegahan permasalahan siswa, tetapi disusun sebagai pelayanan untuk menemukan karakteristik dan kebutuhan siswa.
Menurut  Suherman (2011: 53) Ciri-ciri program bimbingan dan konseling sekolah komprehensif sebagai berikut :
a.       Program BK sekolah merupakan kesatuan komponen tujuan institusi sekolah
b.      Program BK sekolah memberikan kesempatan pada semua siswa
c.       Program BK ditunjang dengan keberadaan konselor yang professional ( keahlian, keterampilan, komitmen, pengembangan diri)
d.      Memastikan bahwa program BK sekolah merupakan rancangan yang dapat dilaksananakan dalam sebuah gaya yang sistematik untuk semua siswa
e.       Program BK mampu menghasilkan pengetahuan, sikap dan kemampuan-kemampuan siswa lainnya yang dapat direkomendasikan sebagai sebuah hasil dari keikutsertaan mereka dalam sebuah program BK di sekolah.
Bimbingan dan konseling komprehensif mendasarkan  pada lima premis (Sugiyo, 2011) yaitu a). bimbingan dan konseling komprehensif bersifat kompatibel, b) bersifat perkembangan, c) program bk komprhensif bersifat building approach, d) bk komprehensif dikemas dalam perencanaan, desain, implementasi evaluasi dan tindak lanjut , e) bk komprehensif dikendalikan oleh kepemimpinan sekolah yang memiliki visi, misi yang kuat tentang bimbingan dan konseling.
Jadi , pelayanan bimbingan dan konseling komprehensif merupakan upaya untuk membrikan bantuan kepada peserta didik agar mengembangkan diri seoptimal mungkin.
B.     Komponen Bimbingan dan Konseling Komprehensif
Bimbingan dan konseling komprehensif memiliki empat komponen Gysbers dan Henderson dalam ( Sugiyo, 2012: 17-25) yaitu:
Ø  Kurikulum bimbingan dan konseling
Kurikulum bimbingan dan konseling di Indonesia sering disebut pelayanan dasar, karena semua peserta iddik memperoleh layanan BK. Kurikulum BK merupakan seperangkat kegiatan yang dirancang secara sistematis untuk memfasilitasi perkembangan peserta didik yang mencakup perkembangan akademis, karir pribadi dan social.
Strategi yang dilakukan konselor dalam pelaksanaan kurikulum bimbingan dan konseling yang dikemukakan oleh Depdiknas dalam Sugiyo (2012) yaitu (1). Bimbingan kelas, (2). Pelayanan orientasi, (3). Pelayanan infromasi (4) bimbingan kelompok dan (5). Pelayanan pengumpulan data
Ø  Perencanaan Individual
Dalam perencanaan individual, konselor sekolah mengkoordinasi kegiatan secara sistematik dan berkelanjutan serta dirancang untuk membantu siswa secara individual dalam menetapkan tujuan pribadi dan mengembangkan rencana di masa depan. Fokus pelayanan perencanaan individual adalah berbagai aktivitas yang terarah pada pengembangan: Aspek pribadi-sosial yang mencakup pengembangan konsep diri yang positif dan keterampilan social dalam kehidupan secara efektif, aspek akademik yang mencakup memanfaatkan keterampilan memilih jurusan atau prodi yang tepat dan aspek karir yang mencakup pemahaman dunia kerja, memahami kesalamatan kerja, kebingungan memprediski peluang karir.
Perencanaan individual bagi siswa diimplementasikan melalui beberapa strategi (Suherman, 2011:67-68) yaitu penilaian individual/kelompok kecil, pemberian saran pada individual atau kelompok kecil . Sedangkan menurut Sugiyo (2011) strategi yang dapat dikembangkan yaitu 1). Individual appraisal yaitu suatu strategi dimana konselor membantu peserta didik untuk dapat menilai dan menafsirkan potensi yang dimilikinya, 2). Individual advisement yaitu digunakan agar peserta didik mampu menggunakan segala informasi baik social-pribadi, karir, 3) Transition Planning yaitu membantu peserta didik dalam memahami dunia kerja, 4) Follow up, digunakan ketika memberikan layanan lanjut melalui berbagai pengumpulan data untuk evaluasi dan program yang akan datang.
Ø  Layanan Responsif
Supratiknya (2010) mengemukakan pelayanan responsive diberikan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan para siswa dan stakeholder lain yang membutuhkan penanganan segera (imadiate needs).
Layanan responsive disampaikan melalui strategi-strategi (Suherman, 2011: 69-70) seperti konsultasi, konseling individual dan kelompok kecil, konseling krisis,  alih tangan (referral), fasilitasi teman sebaya. Dukungan Sistem
Dukungan system terdiri atas aktivitas manajemen yang membentuk, memelihara dan meningkatkan efektivitas serta efisiensi bimbingan dan konseling sekolah secara keseluruhan.  Konselor sekolah menggunakan keterampilan kepemimpinan serta advokasi mereka untuk mempromosikan perubahan serta advokasi mereka untuk mempromosikan perubahan sistemik dengan cara berkontribusi dalam aspek seperti : (a) pengembangan professional, (b) konsultasi, kolaborasi, dan pembentukan tim (c) manajemen dan operasi program
















  
DAFTAR PUSTAKA
Sugiyo. 2012.Manajemen Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Semarang: Widya            Karya.
Suherman, Uman. 2011. Manajemen Bimbingan dan Konseling. Bandung: Rizqi    Press.
Supratiknya. 2010. Manjemen Bimbingan dan Konseling Komprehensif. Yogyakarta:         USD.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar